CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Welcome to My Blog

Welcome To My Blog :D

Sabtu, 30 April 2011

[Fanfiction] Can You Look at Me? (Part 1)

Annyeong~ sebenernya sih ini ff lama, tapi baru sempet gue post -_- oh iya, ini ff pertama gue yg gue post, jadi mian kalo jelek, gaje, aneh, nista ._. Nah, karena ff ini buruk rupa banget, makanya gue butuh kritik/saran kalian yang ngebaca :)Daann, NO BASHING and NO PLAGIAT!! #gubraakk *mana ada yg mau plagiat ff nista begini u,u* Yaudah deh, Happy reading :D

________________________________________________________________

Title : Can You Look at Me? (Part 1)
Author : Nastasya Putrinda Editha
Genre : Romance, comedy, friendship
Rating : PG-13
Cast : Lihat saja di dalamnya! Haha *sok misterius banget deh -_-


Seorang gadis cantik berambut panjang tampak sedang berdiri di depan cermin besar mengenakan seragam SMA. Dari raut wajahnya ia kelihatan riang dan umm mungkin sedikit gugup. Tak salah lagi, hari ini merupakan hari pertamanya masuk SMA.
“Sarapan sudah siaaappp...” teriak suara seorang wanita dari luar kamar.
“Ne umma...” jawab gadis itu sembari merapikan seragam barunya, lalu ia bergegas keluar kamar.

-Taeyeon POV-

“Ne umma...” sahutku. Aku bergegas menuju meja makan. Di meja makan sudah ada appa, umma, dan Jessica unnie.
Yah, hari ini hari pertamaku duduk di bangku SMA. Aku diterima di Seoul High School, salah satu sekolah ternama di Seoul, Jessica unnie juga bersekolah disana. Aku baru kembali ke Seoul sekitar sebulan yang lalu. Aku melalui bangku SMP di Amerika, aku mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Amerika. Awalnya aku juga akan melanjutkan SMA di Amerika, tapi entah mengapa umma dan appa tiba-tiba menyuruhku kembali ke Seoul dan melanjutkan SMA di sini.
“Ummm, Taeyeon.. Kau akan berangkat dengan apa pagi ini?” tanya Jessica unnie sambil meneguk segelas susu putihnya.

“Aku? Aku berencana akan menaiki sepeda untuk ke sekolah. Sembari menikmati pemandangan Seoul yang sudah 3 tahun aku tinggalkan ini hehe..” aku tersenyum, memamerkan sederetan gigi putihku ini.
“Baiklah, aku ikut denganmu..” ucap Jessica unnie sambil menyodorkan sepiring bungeoppang kepadaku, aku mengambil satu lalu melahapnya.
“Enak.” ujarku singkat.
“Sudah siap berangkat?” tanya Jessica unnie.
“Ne,imi. Kajja!” jawabku sambi bergegas menuju garasi untuk mengambil sepedaku.
“Umma, appa kami berangkat dulu ya!” ujarku dan Jessica unnie sambil mencium kedua pipi umma dan appa.
“Hati-hati di jalan! Sica, jaga dongsaengmu baik-baik!” pesan umma.
“Ne umma..” jawab kami berdua serempak.

@ Seoul High School

Huh, aku sudah sampai di sekolah baruku ini. Aku berpisah dengan Jessica unnie saat di parkiran sepeda tadi. Aku melihat-lihat sekeliling. Indah. Ya, indah sekali pemandangan di sekolah baruku ini, selain itu sekolah ini juga megah, megah dan, sangaaat megah. Tiba-tiba..
BRUUKKK!!!
“Ah..” desisku saat bertabrakan dengan orang itu. Aku mengelus tanganku yang sedikit sakit dan mencoba berdiri. Orang itu hmm.. lelaki itu tepatnya, menyodorkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku berpikir sebentar, tapi kemudian kusambut tangan itu. Dingin. Ya, dingin. Itu yang kurasa saat menggenggam tangannya.
“Mianhae, jeongmal mianhaeyo. Aku tidak sengaja, mianhae...” ujarku sambil membungkukkan badan berkali-kali.
“Gwenchana.” jawab lelaki itu dingin, dan berlalu dari hadapanku. Lelaki tampan.
Tiba-tiba ada yang menyentuh bahuku dari belakang.
“YAAAA!! NUGUSEYO??!” jeritku kaget.
“Ah, mian aku mengagetkanmu.. Jeoneun Lee Jinki imnida. Aku mau tanya dimana kelas 10 A ?” tanyanya.
“Kim Taeyeon imnida. Ah 10 A? Kita satu kelas, kajja! Ikuti saja aku!” ujarku sambil menuju ke kelas.
“Oh gamsahamnida” ujarnya sambil tersenyum.
“Ne, cheonmaneyo” aku membalas senyumannya.

-Jessica POV-

Aku berpisah dengan Taeyeon saat di parkiran sepeda tadi. Adikku itu, dia baru sebulan pulang ke Seoul, hubungan kami masih sedikit canggung karena sudah 3 tahun ia tinggal jauh dariku, makanya aku berusaha kembali mendekatkan diri dengannya. Saat aku akan menuju ke ruang kelas, tiba-tiba aku melihat Taeyeon bertabrakan dengan seseorang. Hmm, dengan lelaki itu rupanya, aku sangat mengenalnya, seseorang yang tampan, dingin, pintar, seseorang yang ku kagumi, seseorang yang kini mengisi relung hatiku.
Aku tahu namja itu tak pernah memperdulikan perasaanku ini, bahkan dia sama sekali tak ingin peduli. Hey boy,can you look at me? Tentu saja tidak akan pernah bisa. Yang dia lihat hanya masa lalu, selalu itu. Aku disini selalu memperhatikannya, tapi dia tak pernah peduli akan hal itu. Sesak. Ya, ini yang ku rasakan selama ini. Hey, namja babo! Mengapa kau begitu bodoh untuk tidak melihatku? Selalu dan selalu saja masa lalu yang ada di benakmu. Ya, memang dia tak pernah peduli padaku, tapi aku akan selalu memperdulikannya, memperhatikannya, dan...mencintainya. Noreul hangsang saranghal goya..
Aku tahu, rasanya sangat tidak mungkin dia memiliki perasaan yang sama padaku, menegurku saja dia jarang sekali, sangat jarang. Atau mungkin tidak pernah? Memang, dia adalah lelaki dingin, pendiam, tetapi dikagumi dan digilai oleh semua wanita di SMA ini bahkan di luar sana. Aku tahu mengapa ia bersifat dingin oleh semua orang, itu semua karena.......
“Jessica!” panggil seseorang yang membuyarkan lamunanku.
“Ah, Yoona, wae gurae? Kau mengejutkan ku tahu!” ujarku sambil memasang muka cemberut.
“Haha, mianhae mianhae. Seharusnya kau berterimakasih padaku karena aku memanggilmu!” ujar Yoona sambil menjitak kepalaku pelan. Dasar, sahabatku satu ini!
“Waeyo?” tanyaku.
“Sudah bel tahu!!!” jawab Yoona sambil menunjukkan bibir monyongnya.
“Mwo??! Apakah Kim songsaenim sudah masuk?!” tanyaku panik.
“Ani, katanya hari ini dia tidak masuk..” jawab Yoona melegakanku.
“Huft, untung saja..” ujarku lega.
“Makanya jangan melamun saja..” ejek Yoona.
“Ahh, aniyo... siapa juga yang melamun.. Kau ini ada ada saja!” ujarku mengelak.
“Haahh, pake mengelak segala, aku tahu kau pasti melamunkan si....” belum sempat Yoona melanjutkan kata-katanya, mulutnya sudah ku bungkam duluan.
“Ahh, jangan bicara keras-keras disini! Kalau ada yang mendengar bagaimana hah?!” ujarku, tak terasa wajahku memerah. Ahh, sial pasti wajahku seperti kepiting rebus.
“Ss..ssu..Sudahlah ayo kita ke kelas! Kajja! ” ujarku terbata-bata sambil menundukkan wajahku yang memerah.
“Jigum?” tanya Yoona dengan tampang polos. Dasar babo!
“Ya iyalaahhhh.. dasar babo! Ah, Yoona babo! Jeongmal baboya! Memangnya untuk apa kita terus disini? Menunggu hantu yang akan datang huh?” ejekku sambil berlari meninggalkannya.
“Ahhh, tunggu! Aku takut hantu!!” kejar Yoona. Kami terus berkejar-kejaran sampai tiba di kelas.

-Taeyeon POV-

Sesampainya di kelas, aku duduk di bangku nomor dua sedangkan Jinki duduk di depanku. Aku duduk disebelah wanita berambut sepunggung. ‘Sepertinya aku mengenalnya’ batinku.
“Annyeong...” sapaku pelan.
“Annyeong...Ah, Taeyeon-ah?” sapa orang itu. Benar, aku mengenalnya.
“Tiffany-ah? Haha, ternyata kita satu sekolah lagi,ya!” ujarku riang.
“Oh, iya Jinki-ssi, perkenalkan ini temanku saat SMP, Tiffany.” aku mengenalkan Jinki dengan Tiffany.
“Annyeong..Lee Jinki imnida..” sapa Jinki sambil tersenyum, manis sekali. Tiffany terdiam sebentar, mungkin ia terpukau dengan senyum itu. Yaah..Maybe. Jujur saja, aku juga sedikit terpukau dengan ‘angelic smile’ itu.
“Annyeong, Tiffany imnida, bangapseumnida..” ujar Tiffany sembari membalas senyuman Jinki.
Tiffany adalah teman sekelasku saat bersekolah di Amerika, kami berteman cukup akrab. Dia gadis yang baik, cantik, pintar, ramah, dan sedikit pemalu.

-Tiffany POV-

“Annyeong.. Lee Jinki imnida,” sapa lelaki di hadapanku ini sambil tersenyum.
DEG!
Omo..jantungku, Ya Tuhan jantungku... Perasaan apa ini? ‘Angelic smile’ itu astagaaaa aku meleleh melihatnyaaaa... Baru sekali ini aku melihat senyuman semanis itu yang ditujukan padaku, atau ini hanya perasaanku saja? Perasaan, ya perasaan apa ini? Sial, mengapa seperti ada kembang api di dadaku ini? Aigo.. namja ini membuatku sinting pada pandangan pertama..
“Annyeong, Tiffany imnida, bangapseumnida..” aku cepat-cepat membalas senyumannya semanis mungkin.
“Oh iya Taeyeon, mengapa kau tak mengabariku jika ingin sekolah disini juga?” aku segera mengalihkan pembicaraan, Jinki kembali ke tempat duduknya.
“Entahlah, ini begitu mendadak. Kau sendiri mengapa?” ujar Taeyeon.
“Aku kehilangan nomor handphone mu..” jawabku.
“Ah, baiklah akan aku berikan.” ujar Taeyeon sambil mengeluarkan handphone dari kantong seragamnya. Tapi tiba-tiba ia terperangah kaget, mengapa? Aku tak tahu pasti, tapi ia terkejut melihat layar handphone itu.

-Taeyeon POV-
“Ah, baiklah akan kuberikan.” jawabku sambil mengeluarkan handphone dari kantong seragamku. Tapiii....MWO?! HANDPHONE INI? INI...INI...
-TBC-
_________________________________________________________________

Gimana gimana? Ancur banget kan uwaa -__- ayo dong coment bagi yang baca, gue kan author amatiran jadi perlu kritik dan saran kalian :D Daann satu lagi.. gue gak pinter ngedit foto jadi mian kalo covernya jeleek u,u